Senin, 04 April 2011

Dilema orang Nyambi

Ibaratnya, gua kuliah makan buku sebanyak ini. Hahaha

Usai sudah masa-masa tenang gua di rumah, untuk sekarang. Belum genap dua bulan, gua udah dapet panggilan kerja lagi. Hhahaha kayanya bakal ada suatu perjuangan besar, nih. Tugas kuliah yang sama sekali gak masuk akal, jadwal kerja yang benar-benar gak memungkinkan gua untuk istirahat yang cukup, dan bisnis asuransi gua yang masih labil, semuanya bakalan campur aduk kaya mi ayam baso. Mi ayam baso masih mending ada gurihnya, lah ini.. aseeeeemmmm.

Buat kalian yang kerja sambil kuliah, gimana ya caranya memanajemenkan waktu?? Susahnya bukan main. Masalahnya satu. Saya malas. Hahaha.

Sudah saatnya gua berubah. Memang, kalo mau gua keluarin asa penat gua waktu tes masuk kerja yang sama sekali gak masuk akal itu... dikerjain abis-abisan, dianggurin, sampe-sampe sim gua ikut raib di bawa polisi hwanjing bhabik di ASMI. Gila masbrooooooo, pen gua acak-acak andini rasanya ampe bersih.

◦<(●◊●)>◦

Sadar gak.. ada hal lain yang mendorong kita ni, mahasiswa melakukan kuliah sambil kerja yaitu nyari duit buat membiayai kuliah atau sekadar mencari tambahan biaya kuliah. Sebenarnya ada banyak alasan lain.

Pertama, keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan buat biayain kuliah anak-anaknya.

Kedua, ada sebagian orang tua kita yang pengen menanamkan jiwa kemandirian pada anaknya sejak dini atau setelah merasa bahwa anaknya sudah cukup dewasa. (hahaha kasian deh lo).

Ketiga, karena keinginan kita sendiri buat belajar mandiri atau paling nggak ngurangin beban yang harus ditanggung orang tua. (yoi mameeenn)

Untungnya, gua ikut kelas malam. Tapi, masalah bisa muncul buat kalian yang lagi shift siang. Pastinya, perkuliahan yang bisa diikuti yaitu kelas pagi aja, namun kita terpaksa harus ninggalin kelas maksimal pukul 13.30 WIB meski masih ada matkul yang diadakan di atas jam tersebut sehingga tidak menutup kemungknian ada matkul tertentu yang cuma dapat diikuti dua minggu sekali.

Meski sudah diadakan kelas shift, entah karena alasan kurang ruangan, kurang dosen atau karena kurang pengetahuan tentang jam kerja shift maka kelas shift belum sepenuhnya menjadi solusi yang terbaik, kan? Hayo dong, BSI kasih solusi terbaiknya. Hahahahaaa..

Seharusnya hal ini menjadi pertimbangan bagi lembaga pendidikan, (khususnya tempat gua kuliah niiiihhh..) yang menyediakan sistem kelas shift dalam penyusunan jadwal kuliah, sehingga memudahkan bagi kita-kita yang bekerja dengan sistem kerja shift.

Kembali lagi kepada hal yang menjadi kendala yaitu gak gampang bagi waktu antara kuliah, kerja, istirahat, dan urusan-urusan lain. Mungkin, hanya sedikit dari kita yang dapat me-manage waktunya dengan sangat baik sehingga sukses dalam kuliah dan karir. Tapi di samping sedikit orang hebat itu, banyak juga kan yang merasa kesulitan membagi waktunya sehingga harus memilih tetap melanjutkan kuliah atau mempertahankan pekerjaannya.

Yaahh, kuliah sambil kerja ternyata gak mudah dilakukan jika tidak didukung oleh jadwal kuliah yang dirancang sesuai dengan jam kerja. Di samping itu juga harus ada motivasi yang kuat dari dalam diri sendiri. Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi perhatian para pengelola dan pembuat keputusan dari jadwal dan peraturan perkuliahan di universitas yang ada di negeri ini.

Sabtu, 02 April 2011

aku jauh, Kau pun jauh. aku dekat, Kau lebih mendekat.

Banyak hal yang memang jarang sadar, bahwa Allah sangat berarti di kehidupan kita. Tanpa bantuanNya, kita ini kecil, gak ada artinya, gak ada harganya sama sekali. Dan udah banyak hal yang gua lihat dengan mata, kepala gua sendiri, orang-orang yang kehidupannya jauh dari Allah, ya gak ada spesialnya sama sekali. Meskipun dia di beri begitu banyak kelimpahan harta, martabat, atau tek-tek-bengek segala macem, tetep aja menurut gua semua bakalan kerasa hampa.

Jujur, gua pun masih berasa gak nyangka gua bisa cukup dikatakan berhasil sampai sejauh ini. Bersyukur, lah seenggaknya. hhahahaha.. Tanpa bantuan do'a dari orang tua gua tercinta, do'a dan usaha gua pribadi, dukungan dan dorongan dari temen-temen gua yang perhatiannya luar biasa, gua gak akan pernah bisa sampai ke gua yang sekarang.

Memang terasa cukup berat menjalani semuanya. Orang lain kadang melihat keberhasilan seseorang tanpa melihat bagaimana perjuangan orang itu sampai benar-benar dikatakan berhasil. Banyak ujian, cobaan yang datang menghadang (hahaha udah kaya kera sakti). Gua tertarik dengan kata-katanya suaminya atasan gua di salah satu perusahaan asuransi, "Memang, kita hidup hanya sementara. Kita masih punya Allah. Memang Dia yang memegang takdir. Tapi Takdir itu kan ada dua, takdir yang gak bisa di ubah seperti kematian, kelahiran, dsb.. dan takdir yang bisa kita ubah seperti, belajar dalam ujian, mencari rezeki, dsb. Ingat, Allah tidak akan mengubah suatu seseorang sebelum dia mengubah dirinya sendiri dari keterpurukan."

Jadi semangat 45 banget gua dengernya.

Allah sayang sama kita. Sadarkah kita?
Sering kita lupa sama Dia. Kita hanya dekat jika ada maunya aja. Sempet gua ingin ngegoblokin orang yang menganut kejawen. Untuk apa itu? Tidakkah kalian lebih percaya dengan kehadiran Allah? Parah dah masih aja make kemenyan segala, apa baeeee.. mending tuh menyan lu makan lu telen biar napas lo wangi kembang 7 rupa.

Yang paling utama lagi adalah, Parents. Jangan sampai kita ikut-ikutan trend ala barat yang manggil ibu bapaknya dengan sebutan nama aslinya. widddiiih parah. Kita orang Timur yang Berbudaya, mass.. Hormati kedua orang tua kita. Harus kita sadari, parents are everything in my life.. Allah nomer satu, Orang tua selanjutnya. Oke, kawan??