Senin, 28 Februari 2011

Gak ada bosennya kalo ngomongin Hidup


life is an adventure.

Kutipan kecil yang sempat gua hack dari iklan susu formula, namun berarti segalanya bagi gua. Well, apa sih makna hidup itu? Menurut kamusnya Ensiklopedianya Indonesia niihhh.. Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati.

Hhahah.. sepertinya kedengeran unfamiliar di telinga gua deh. Kalu menurut versinya gua nih, hidup itu pilihan. Pasti kita semua kenal yang namanya senang, susah, gundah, gulana, kesal, tangis, tertawa, dan ekspresi kemanusiaan lainnya. Hidup itu pilihan. Hidup itu penuh dengan petualangan. Bayangin aja deh, kalo lo hidup dengan dikendalikan oleh genjutsunya Madara Uchiha yang di sebut “Mangekyo Mugen Tsukiyomi” yang notabenenya mentransplasikan genjutsu ke seluruh dunia melalui perantara bulan purnama untuk mengendalikan seluruh umat manusia di bumi melalui ilusi. Hidup serasa hampa. Gak ada tuh yang namanya harapan dan mimpi. Kalo kita hidup tanpa ada tujuan dan arah, lah, mau di bawa kemana... hubungan kitttaaaaaa... hahaha.

Tapi yang jelas, kita harusnya bangga dan bersyukur udah di kasih yang namanya kehidupan sama Allah. Nah, sadar gak sih ya.. kita selama ini hidup dengan penuh perjuangan. Perjuangan bernafas nih misalnya bagi yang punya penyakit bengek bengek kaya gua. Hahahaha. Maaf, saya tidak akan membahas masalah penyakit di sini. Maksudnya perjuangan itu, menurut versi gua.. Kita berjuang, kan untuk belajar, untuk membuat orang-orang disekeliling kita proud akan kita, (gak usah jaim deh) manusia tuh hidup di bekali dengan nafsu. Nafsu ingin dijunjung tinggi, nafsu makan, nafsu minum, nafsu kepengenan apah baek, dan sebagainya. Nah, hidup dengan membangun relationship yang baik sama manusia pun juga gua rasa bisa dikategorikan dalam perjuangan, loh. Jujur deh, siapa diantara kita yang gak pernah berantem ama orang?

Manusia itu unik. Makhluk sosial, namun gak bersosial. Kadang butuh, tapi sering melupakan. Apalagi nih ya, kalo misalnya udah mati kan ga ada tuh yang bisa nolongin dia. Cuma amal amal baiknya aja yang bisa nolongin tuh orang. Jadi, gimana sih caranya membangun hubungan yang baik antar manusia? Gua juga gak tahu banyak gimana caranya, karena gua yang bertipe Pendamai ini, kadang selalu merasa ternistakan sendiri. Hhahaha gajelas!

Hubungan ( relationship ) antar manusia itu beraneka ragam dan cukup kompleks. Seperti berbagai spesies hewan, misalnya kera, serigala, dan banyak lagi yang lainnya, kita bisa bertahan hidup melalui komunikasi dan membina hubungan dengan orang lain di dalam dan diluar lingkungan keluarga kita. Jika kita terisolasi dari orang lain, kita akan mengalami resiko kelaparan, gangguan kejiwaan dan bahkan kematian. Alasannya cukup sederhana.

Sebagian besar orang memerlukan hubungan dengan orang lain setiap harinya, karena insting alamiah untuk bertahan dan bekerja sama di dalam kelompok dan memiliki keluarga. Dengan begitu, kita menciptakan hubungan keluarga atau kelompok yang komplek, karena keinginan kita untuk bertahan hidup. Kita sering berdebat, berargumen, dan kadang kala berselisih dengan teman-teman dan keluarga, karena ketegangan emosional yang bisa terbentuk jika kita tidak memahami bagaimana cara mengungkapkan pendapat atau pikiran dengan cara yang benar.

Intinya sih, mari kita sama-sama membangun relationship yang harmonis antar teman, sodara, keluarga, dan semuanya lah. Hhahaha kok jadi malah ngomongin ini sih?

Buat yang keadaan ekonominya dibilang cukup kaya nih, kaya gua, hahahaha, yang bisa mencari nafkah sendiri, belum kuliah, atau kuliah dengan biaya sendiri, tanpa bantuan atau sedikit bantuan material dari orang tua, kalian gak usah minder. Harusnya kalian bangga atas perjuangan yang udah kalian lakukan sampai saat ini. Bangga dong, gua tau akhirnya susahnya manusia hidup mencari nafkah, ya walaupun hanya untuk sekedar jajan dipinggir jalan (mall maksudnya. Hhahaha), atau buat ngebiayayain kuliah yang makin kepepet sama umur, bangga dong bisa bantuin sedikit untuk ngasih ke orang tua kita, bangga dong bisa ngasih sedekah sama orang yang lebih membutuhkan dari kita, mmm... bangga dong kita bisa bertahan di era liberalis yang biasanya ditemukan di lingkungan kerja.

Bagi yang gak tau, mari gua jelaskan. Ya mungkin, mudah-mudahan, ini terjadi hanya di perusahaan yang saya geluti kemarin. Perusahaan yang masih menganut asas Apartheid antara si cantik dengan si buruk rupa, atau antara si Pendatang dengan Pribumi. Yah, boleh dikatakan sistem diskriminasi, lah. Tapi ya sudahlah, MALAS gua ngebeberkannya. Surem.
Intinya sekarang, back to Faith. Kembali kepada Allah -sebagaimana yang tampak didalam bayang-bayang al-Qur’an- memiliki satu bentuk dan satu jalan. Kalau tidak begitu, kerusakanlah yang akan terjadi dimuka bumi, kesengsaraan bagi manusia, terbenam kedalam lumpur dan kejahiliyahan yang menyembah nafsu selain Allah.

Ingat, hidup itu pilihan. Hidup itu Perjuangan. Dan Hidup itu adalah Petualangan. Mari kita sama-sama songsong kehidupan menuju ke arah yang lebih baik lagi, mulai dari detik ini. Insya Allah.