Minggu, 31 Maret 2013

Jadi, ini Passion saya


Untuk memahami makna dari passion itu sendiri, sepertinya saya harus menjabarkan seluruh cerita hidup saya di tulisan ini. Tenang, saya juga tidak berniat untuk menceritakan semua kisah hidup saya di sini. Sekedar sharing, karena saya penasaran dengan hadiah yang akan saya dapatkan di salah satu event Kuis yang diselenggarakan @dinikopi. Hehehee...

Berawal dari saya yang seorang Otaku sejati. Mulai dari komik, action figure, poster, dan apapun itu yang berhubungan dengan anime pasti saya punya. Sebagai seorang otaku yang kerap kali dianggap freak oleh orang-orang normal, saya agak sedikit memilih teman yang sekiranya satu aliran dengan pikiran saya. Hal ini berlangsung sejak saya duduk di bangku kelas enam sekolah dasar, SMP, SMU, dan.. sekarang.

Yang akan saya ceritakan tentang passion di sini adalah bukan saya yang seorang maniak kartun, tapi di sini saya akan menunjukkan tentang saya yang lebih cenderung memilih teman yang sekiranya saling mengerti, saling memahami, dan saling menyayangi tentunya.

Bagi saya, persahabatan itu penting. Saya yang cenderung memiliki perpaduan antara sanguinis dan melankolis yang sempurna pun memahami dan menyadari bahwa “Kita hidup tidak akan pernah bisa tanpa adanya campur tangan dari pihak lain”. Entahlah, tapi ini pemikiran saya.

Saya sadar kita tidak boleh bergantung pada apapun (kecuali Alloh SWT, karena emang kita kudu dan wajib!) termasuk keluarga, sahabat, harta benda, atau apapun itu. Namun, saya sepertinya menikmati hobi saya yang beralih dari seorang otaku menjadi ke arah Pemburuan Persahabatan.

Usaha yang dilakukan? Hemm, sedikitnya ada beberapa pergeseran paradigma yang sudah saya lakukan hingga saat ini. Setelah lulus SMU saya menjadi seorang pekerja (sebut saja kuli pabrik), yang setidaknya bekerja mulai dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore atau bahkan hingga jam 8 malam. Suntuk?? JELAS! Yang saya lakukan hanya bekerja, pulang, tidur, bekerja lagi, dst. Hingga saya memutuskan untuk mengambil kuliah kelas karyawan. Apa tujuannya? Saya bosan. Saya butuh suasana baru. Saya tidak mau terpusat perhatian hanya kepada pekerjaan yang monoton menurut saya. Saya butuh suasana baru, teman-teman yang sealiran dengan saya, ruang lingkup yang baru, dsb. Itu langkah pertama saya.

Di sini terjadi perdebatan hebat antara saya dan orang tua saya. Kenapa? Saya yang seorang cowok sudah seharusnya memiliki “Pekerjaan” yang “seperti itu”. Why? Tanya kenapa? Saya tidak diperbolehkan untuk kuliah. Saya diharuskan fokus ke arah pekerjaan saja. Oh, man..

Lalu, saya mulai mengambil sikap bahwa yang menentukan hidup saya adalah saya, sudah saatnya saya mengambil jalan saya sendiri menuju perubahan yang lebih baik. Saya coba sambil berikhtiar. Dan akhirnya, mereka pun sepakat menyetujui rencana saya kuliah dengan syarat sambil bekerja. Saya menyanggupi.

Di perkuliahan, saya memiliki beragam-macam teman yang memiliki beragam profesi mulai dari hard worker seperti saya, wiraswasta sukses, mentoring, guru, IT-Hollic, Gadget Mania, bahkan Otaku pun ada. Saya sangat senang sekali di sini. Moment di saat kita mengerjakan tugas bersama, sharing bersama, curhat bersama (walaupun kami semua cowok), dagang dagangan masing-masing, dan hal-hal yang luarrrrr biasa lainnya banyak saya lakukan di sini.

Walaupun saya mengatakan bahwa pekerjaan saya yang dulu itu membosankan, namun saya tidak pernah mengatakan bahwa saya menyesal mengalami hal-hal semacam itu. Kini saya memutuskan untuk bergabung di dunia marketing. Entah itu door-to-door atau melalui e-commerce, saya lakoni. Kenapa? Saya sadar saya lebih menikmati pekerjaan saya yang seperti ini. Melayani dan memahami orang lain. Banyak teman tentunya. Yang sepikiran, pastinya.

Kini, saya telah bergabung sebagai seorang konsultan keuangan di salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia. Walaupun, saya masih dibilang amatir. Di sunia ini, saya diajarkan banyak hal mulai dari cara bersosialisasi, hypno theraphy, dan sebagainya. Saya juga bergabung pada sebuah organisasi yang bernama Duta Business School yang di dalamnya terdapat ratusan motivator terkenal, dan saya sangat tertarik mempelajari kisah sukses mereka. Tidak hanya itu, saya pun tidak malu  untuk bergabung di salah satu perusahaan Multilevel Marketing untuk produk Oriflame. Hahaha..

Dan yang bisa saya simpulkan dari sini adalah, saya memiliki passion yang unik. Mencari teman, saling memahami, saling menyayangi, dan saya bersumpah untuk tidak pernah melepaskan mereka satu orang pun, termasuk kamu.


 ilustrasi gambar: afroeuro.org




Just share, by @matt0bii